poto : webdesign-elements.com |
Tingkat pertumbuhan GDP di negara-negara Asia sangat kuat di 6 bulan pertama tahun
2010 dengan China, India dan Singapore tercatat sebagai Negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia Pasifik. GDP Negara China bahkan mengungguli Jepang sehingga menjadikannya sebagai negara eksportir terbesar dan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, dan saat ini merupaka kontributor terbesar atas pertumbuhan tingkat GDP dunia.
Menurut Sigrid Zialcita, Managing Director, Research, Asia Pacific, “Melalui
kebijakan-kebijakan stimulus yang dilakukan pemerintah telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, kenaikan ekspor, dan ketahanan atas tingkat permintaan domestic. sekaligus merupakan pendorong utama dari pulihnya perekonomian di kawasan Asia Pasifik.”
Kemajuan perekonomian secara keseluruhan telah memberikan dukungan yang kuat
terhadap sektor real estat komersial. Meskipun aktivitas investasi di kuartal terakhir dalam tingkat moderat, hal ini diakibatkan karena diberlakukannya beberapa kebijakan-kebijakan pemerintah di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik dalam rangka untuk mencegah terjadinya perekonomian yang memanas atau “overheating”, namun demikian terlihat tingkat arus investasi yang masuk ke sektor properti di Asia Pasifik melebihi kawasan lainnya.
“Hampir di seluruh pasar Asia Pasifik menunjukan peningkatan akan permintaan ruang
kantor, yang mengakibatkan berkurangnya tingkat kekosongan dan menguatnya harga sewa
ruang kantor di beberapa negara utama di kawasan Asia Pasifik tahun ini. Kombinasi dari perekonomian yang membaik, meningkatnya tingkat persewaan dan tingkat likuiditas yang cukup, tetap akan menjadi kekuatan pendorong pasar yang utama untuk terciptanya prospek aktivitas investasi yang solid di kawasan Asia Pasifik,” kata Sigrid menambahkan.
Harga sewa ruang kantor telah stabil dan membaik setelah terjadinya penurunan pada tahun 2008. Negara China, Hongkong dan Singapura melaporkan kenaikan harga sewa ruang kantor dalam dua kuartal terakhir sedangkan negara-negara lainnya dalam kondisi stabil.
David Cheadle, Managing Director, Cushman & Wakefield Indonesia, mengatakan
“Indonesia dengan posisi perekonomian yang terbesar di Asia Tenggara terus melaju tahun ini setelah hampir tidak terpengaruh dengan terjadinya penurunan ekonomi global di tahun lalu. Kuatnya permintaan domestik yang dikombinasikan dengan kenaikan tingkat ekspor dan investasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi.”
“Kebijakan fiskal dan keuangan diharapkan akan tetap akomodatif untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Sehingga, permintaan akan ruang perkantoran diharapkan akan terus meningkat bahkan melebihi pasokan baru yang direncanakan akan masuk ke pasar daerah Jakarta CBD hingga tahun 2011. Sementara itu, pasokan ruang perkantoran baru ke pasar daerah non-CBD juga akan bertambah di 12 bulan kedepan dan kemungkinan akan dapat menahan kenaikan tingkat hunian. Harga sewa juga diharapkan naik seiring dengan tingkat hunian yang meningkat,” kata David.
Menurut laporan C&W, momentum pertumbuhan di Asia Pasifik diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini dan tahun selanjutnya. Kecenderungan ini akan terus berlanjut walaupun terjadi penurunan ekonomi secara global. Semua negara di Asia Pasifik yang dicermati saat ini akan terus secara stabil mencatat tingkat pertumbuhan GDP antara 5 persen – 6 persen sampai tahun depan.
Aktivitas ekspor tetap akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatnya permintaan dari negara-negara Asia lebih jauh akan dapat mengarah kepada integrasi kawasan Asia Pasifik, sehingga membantu dalam membendung melambatnya perdagangan dengan negara-negara ekonomi maju. Permintaan domestik akan terus menjadi kekuatan pendorong untuk kemajuan ekonomi kawasan Asia Pasifik. sumber : kompas.com
Tidak ada komentar: