Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Presiden Respon Tudingan Tokoh Lintas Agama

Jakarta - Tudingan sejumlah tokoh agama bahwa pemerintahan sekarang telah melakukan 18 kebohongan mendapat respon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden berencana akan melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama tersebut.

Rencana penjadwalan pertemuan SBY dengan sejumlah tokoh lintas agama tersebut diungkapkan staf khusus presiden bidang komunikasi politik, Daniel Sparingga, ketika diwawancara wartawan usai acara Dengar Pendapat Publik bertajuk 'Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan' di kantor PGI, Jl Salemba Raya, Jakarta, Jumat (14/1/2011).

Diakuinya, saat ini sedang dicarikan waktu yang tempat untuk pertemuan kedua belah pihak. Pertemuan tersebut diakuinya memang sedang ditunggu-tunggu kedua belah pihak agar diperoleh solusi yang sama-sama saling menguntungkan, terutama buat rakyat tanah air.

"Presiden sebenarnya siap kapan pun, minus dengan hari yang sudah dipatok terkait kunjungan ke beberapa daerah. Namun mungkin minggu-minggu ini ada hari penting dimana pertemuan ini sangat ditunggu oleh kedua belah pihak," kata Daniel Sparingga.

Menurut Daniel, kehadiran dirinya dalam acara tersebut untuk mendengar langsung dan menyampaikannya kepada presiden. Dia akan menyampaikan malam ini dan akan menyiapkan data yang lebih terperinci.

"Ini begitu penting bagi pesiden karena ada sangkaan yang begitu serius. Tuduhan berbohong itu bukan suatu hal yang remeh bagi sebuah pemerintahan yang berkomitmen untuk inline dengan janjinya," jelas Daniel.

Bila ada banyak kekurangan dalam kebijakan pemerintah, timpal Daniel, mungkin itu bagian dari kegagalan. Presiden menerimanya jika ada argumen yang mengatakan demikian.

"Sebenarnya presiden tidak keberatan dengan kritik mengenai ketidak berhasilan. Namun kita menolak jika disebut berbohong karena tuduhan itu berarti memelintir fakta atau kenyataan yang sebenarnya," tegasnya.

Daniel membantah jika dikatakan presiden cemas dengan sikap para tokoh agama tersebut sehingga dijadwalkan pertemuan. Presiden justru menghormati pemimpin agama dan diyakini mereka tidak membawa agenda politik.

"Mungkin dalam berbicara presiden merasa mereka ada yang keliru oleh karena itu saya diperintahkan untuk memastikan dokumen itu seperti apa. Sampai saya mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada dokumen itu," paparnya.

Apakah butir-butir kebohongan yang disampaikan itu bisa diterima oleh presiden? "Saya ditugaskan untuk menangkap dan mancatat setiap apa yang disampaikan, dan saya lanjutkan ke presiden," jawabnya.

Hadir dalam acara tersebut Romo Benny Susetyo, Ray Rangkuti, Pendeta Andreas Yewangoe, Yudi Latief, Tama S Langkun, Hendri Saparini, Sri Palupi dan sejumlah aktivis lainnya.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama