Unit Densus 88 Mabes Polri (poto:web) |
Namun AKBP Nyoman Pastika belum bisa memastikan apakah penangkapan dua warga Tuban itu terkait jaringan terorisme atau bukan. "Kami sendiri juga masih mencari tahu kebenaran kabar itu," katanya, dikutif dari sabili.co.id, Sabtu (21/8/2010).
Keluarga korban penangkapan di Tuban mengkhawatirkan tertangkapnya keduanya, karena dikaitkan dengan jaringan terorisme. Munasir, ayah kandung Nukul mengatakan anaknya itu berangkat ke Jakarta setahun lalu dengan Wasit.
Ia hanya mendapatkan kabar keduanya bekerja di sebuah hotel dan terakhir mereka kontak lewat telepon pada awal Ramadhan 1431 Hijriah. "Mereka mengabarkan kondisinya sehat-sehat saja," kata Munasir, dibenarkan Ikhwan, kakak kandung Wasit.
Menurut Munasir dan Ikhwan, sejauh ini keluarga di Tuban kesulitan menghubungi Nukul dan Wasit melalui telepon selularnya, karena telepon selular mereka tidak aktif ketika dihubungi.
Sejak mendengar kabar keduanya ditangkap Densus 88 di Jakarta, keluarga hingga kini belum pernah menerima pemberitahuan secara resmi dari kepolisian. "Kami ingin tahu keberadaan keduanya," jelasnya.
Tidak ada komentar: