TANJUNG-Sebelas tahun silam, Noor Syamsu Zauhar mendirikan Riser Service, sebuah bengkel dinamo di Tanjung Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Meski demikian, di bengkel yang berukuran 4 x 6 dengan hanya satu karyawan itu, Syamsu kerap menerima orderan dari perusahaan-perusahaan di wilayah itu.
Lazimnya para entrepeuneur kecil, keinginan Syamsu untuk untuk mengembangkan usahanya terkendala oleh faktor dana. Padahal dari potensi yang ada, ia yakin bisa meraup omzet yang lebih besar.
Keberuntungan ternyata tidak jauh dari Syamsu. Adalah Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) bentukan tim CSR Adaro, yang melihat potensi dari bengkel yang awalnya hanya beromzet Rp 5-6 juta perbulan itu.
Melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Banua Bauntung yang dibentuk tim CSR Adaro, tahun 2006 Syamsu mendapatkan kucuran pinjaman lunak sebesar Rp 100 juta.
Begitu mendapatkan modal tersebut, Syamsu langsung menggunakannya untuk membangun bengkel baru di lokasi yang lebih strategis serta untuk menambah modal usaha.
Selain modal, LPB juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan di bengkel milik Syamsu. Pelatihan yang diberikan diantaranya pelatihan administrasi sederhana dan studi banding ke dealer sepeda motor mitra LPB dan ke salah satu pabrik otomotif ternama.
Dengan lokasi yang baru dan keterampilan karyawan yang meningkat, omzet bengkel Syamsu kini naik 4 kali lipat, kini ia meraup omzet rata-rata Rp 20 juta per bulan.
Bahkan Syamsu kini memiliki 1 cabang bengkel dinamo di Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah. Jumlah karyawan yang awalnya hanya 1 orang pun bertambah menjadi 7 orang.
LPB sendiri melakukan pembinaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah yang ada di wilayah operasional Adaro yaitu di Kabupaten Tabalong dan Balangan. Salah satu sektor usaha yang dibina adalah usaha perbengkelan sepeda motor dan perbaikan dinamo.
LPB menilai usaha ini mempunyai prospek yang cerah karena sejalan dengan kebutuhan masyarakat di transportasi. Pembinaan yang diberikan kepada UKM bengkel antara lain pelatihan.
Pelatihan ini mencakup aspek teknis untuk mengembangkan keahlian mereka sesuai perkembangan teknologi, dan aspek non teknis yaitu perbaikan terhadap manajemen dan bagaimana menumbuhkan etos kewirausahaan UKM dalam bisnis perbengkelan.
Tidak ada komentar: