Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Berkorban Salah Satu Ilmu Ikhlas

Ustadz H.Abd Majib saat memberikan tausiah pada
khutbahnya di Mesjid Raya Shiratal Mustaqim Muara
Teweh pada perayaan Idul Adha 1431 Hijriyah, Rabu(17/11).
Tenggelamnya matahari di upuk barat pada Selasa kemarin atau para hujjaz telah ukuf di padang arapah, maka kalimat takbir ALLAHHU AKHBAR kembali berkumandang di seluruh maya pada.

Menyatu dengan suara kokok ayam dan kicauan burung diseluruh dunia serta mengalun diantara desiran ombak di tepi pantai dan desah air mengalir di sungai sungai juga bergerak diantara derunya berbagai sarana transportasi di segenap jengkal tanah.

“Kalimat takbir Allahu akbar mengaung di sela-sela kemarahan rakyat Palestina yang terus-menerus berjuang merebut tanah suci “Baitul Maqdis dari penjajah kaum zionis Israel juga di iringi ratapan tangis para wanita yang tertindas karena kehilangan orang yang di cintainya,”kata H.Abd Majid ketika membacakan khotbahnya di Mesjid raya Shiratal Mustaqim Kota Muara Teweh pada peryaan hari raya idul adha 1431 hijriyah atau Rabu (17/11).

Perayaan idul adha 1431 hijriyah di Mesjid terbesar Kota Muara Teweh di hadiri ribuan umat islam baik laki-laki maupun perempuan, bahkan isi ruangan mesjidtak mampu menampung jamaah dan rela sholat di halaman parkir,bahkan sampai di jalan.

Saat perayaan idul adha sebutnya,kalimat takbir bergema diantara tenda-tenda kaum muslimin di pengungsian karena bencana baik tsunami maupun meletusnya gunung merapi juga seiring dengan deru pembangunan repormasi dan demokrasi di gugusan bumi nusantara dengan bangsanya yang hasrat damai.

“Kalimat takbir keluar dari lubuk jiwa insane dengan situasi dan kondisi yang beraneka ragam, namum keluar dari hati yang sama-sama suci dengan tujuan serasi memuji Allah zat wajibul wujud yang telah menciptakan mereka semua dengan segala jamal,jalal dan kamalnya,”sebutnya.

Hari ini sebutnya, merupakan hari raya kurban di mana di mulai pada tanggal 9 Zulhijjah dengan jutaan kaum muslimin yang sedang berhaji dan berkumpul di padang arapah berdoa dan zikir serta munajat kepada Allah SWT.

Kemudian sore harinya bergerak menuju lembah mina melewati Muzdalifah dan Mabit,selanjutnya pada 10 sampai dengan 13 Zulhijjah mereka berkumpul di lembah mina dan kembali menebarkan zikir melempar zumrah dan menyembelih hewan kurban.

“Menurut prilaku manasik Rasullullah SAW yang meneladani peristiwa agung,Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih putra beliau Ismail AS,”katanya.

Ada beberapa hal mengapa Ibadah haji dan kurban dilaksanakan pada bulan Zulhijjah, pertama adalah ibadah hai dan kurban perlu persiapan dan perbekalan namun yang paling baik adalah berbekal taqwa sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 197.

Kedua sebagaimana kita ketahui bahwa sebulan umat islam di perintahkan berpuasa dan ujung dari itu adalah agar bertaqwa dan yang ketiga Allah memerintahkan kurban yang di kehendaki juga adalah taqwa.

Laporan : Syarbani


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama