Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » Wartawan Sriwijaya Post Dibunuh Teman Sendiri

Palembang – Misteri kematian wartawan Sriwijaya Post (Sripo) Arsep Pajario (40) terungkap. Nyawanya dihabisi ternyata dengan cara lehernya dicekik. Pembunuhan bahkan dilakukan oleh temannya sendiri.

Tabir ini terungkap setelah pihak Polres Palembang berhasil menangkap pelakunya di kediamannya di Betung. Tersangka bernama Stefi Andila Panjaitan(20), warga PTPN 7 Betung Kabupaten Banyuasin.

Sebelumnya tersangka sempat bungkam perihal pembunuhan itu. Tapi setelah menjalani pemeriksaan selama tiga hari, akhirnya tersangka mengakui telah membunuh wartawan Sriwijaya Post (Sripo) Arsep Pajario (40).

"Saya mencekik lehernya dari belakang," ucap tersangka kepada penyidik. Pengakuan itu diungkapkan tersangka Stefi saat menjalani pemeriksaan intensif yang dilakukan anggota Unit Pidum Satuan Reskrim Polresta Palembang, kemarin.

Oknum mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Umsu) ini juga mengaku telah mengambil ponsel milik korban saat korban tak bernyawa lagi di tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Jalan S Suparman Komplek Citra Dago, Blok D ,No 9, Kelurahan Sukajaya, Sukarami Palembang.

Untuk mengelabui polisi, tersangka sempat meletakkan tempat racun serangga di samping kiri tangan kiri korban, dengan tujuan agar seolah-olah korban tewas bunuh diri.

Selanjutnya korban mengambil ponsel milik korban dan mengunci pintu kamar dan rumah korban. Kemudian tersangka membuang kunci rumah Arsep di semak-semak samping rumah korban. Kemudian tanpa rasa berdosa, tersangka kembali ke Betung.

Tersangka Stefi ditemui seusai menunjukan barang bukti ponsel curiannya di Bentung mengaku nekat membunuh korban karena kesal dipaksa untuk menuruti kemauan korban.

Peristiwa berawal pada Selasa 14 September malam sekira pukul 20.00 WIB di kamar rumah korban. Puncaknya saat korban mengomel dan mengucapkan kata-kata yang membuat hatinya panas.

"Dia (korban) bilang saya sudah ditolong, makan nak lemak, diisi pulsa, disuruh tidak mau. Saya kesal dan saya cekik dia (korban) dari belakang dekat lemari di ruang tamu sampai korban tak bernyawa. Habis itu saya ambil ponsel dan kabur ke Betung," katanya.

Stefi mengaku baru tahu korban meninggal setelah polisi menjemputnya di Bentung. "Rabu atau Kamis malam korban sempat SMS saya dengan nomornya satu lagi. Kemudian bertanya lagi dimana dan saya balas di Betung," pungkasnya.

Wakapolresta Palembang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Victor Gustaf Manopo didampingi Kasat Reskrim Komisaris Polisi (Kompol) Anisullah M Ridha SIK membenarkan tersangka Stefi telah membunuh wartawan Sripo Arsep.

"Korban dibunuh menggunakan tangan kosong dengan cara mencekik leher korban dari belakang, hingga korban kehabisan udara, hingga meninggal di TKP," ungkap Victor dikutif situs Okezone, semalam.

Mengenai motifnya, mantan Kapolresta Bandung Timur ini masih belum mau menjelaskan secara detail penyebabnya karena tersangka belum di BAP. "Yang jelas sesuai dengan hasil otopsi yang kita dapat sementara bahwa ternyata ada tanda bekas cekikan sehingga korban kekurangan oksigen dan menyebabkan korban meninggal," ucapnya.

Terhadap perbuatannya itu, tersangka dijerat pasal 338 KUHP dengan acamanan kurungan penjara 15 tahun ke atas. "Kapolres akan menjelaskan secara detail kasus ini besok (hari ini)," timpalnya.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama