MUARA TEWEH - Kejelasan penyelesaian pekerjaan Multiproyek pembangunan baru Bandar Udara (Bandara) Trinsing di Desa Trinsing, Barito Utara (Barut), menjadi perhatian serius Bupati H.Nadalsyah.
Karena itu, Nadalsyah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi bandara di Kecamatan Teweh Selatan. Peninjauan lapangan sendiri untuk mengetahui sejauh mana realisasi pekerjaan proyek dana APBN tersebut.
"Saya harapkan pekerjaan pembangunan baru Bandara Trinsing segera diselesaikan. Kami berharap dana untuk penyelesaian pembangunan kembali mendapat sokongan dana pemerintah pusat," kata Nadalsyah, disela peninjauan, Rabu (22/10) sore.
Proyek pekerjaan Bandara Trinsing di Desa Trinsing, dibangun dengan landasan pacu sekurangnya 1.400 meter lebih. Proyek ratusan miliar untuk membangun bandara baru itu, guna menunjang kemajuan program pembangunan dan geliat investasi.
Pembangunan awal megaproyek Bandara Trinsing ini dimulai sejak 2009 silam. Sejauh ini kemajuan pekerjaan sudah pada finalising landasan pacu. Total dana sendiri mencapai kurang lebih Rp 238,2 miliar, bersumeber dari APBN dan APBD
Dalam hal itu, alokasi dana APBN kini sudah mencapai total Rp 215,7 miliar. Terdiri pagu APBN 2009 Rp 49 miliar, pagu APBN 2010 Rp 48,7 miliar, pagu APBN 2011 Rp 10 miliar, pagu APBN 2012 Rp 63 miliar dan pagu APBN 2014 Rp45 miliar.
Luncuran anggaran pusat membutuhkan dana pendamping yang dikuras melalui APBD mencapai Rp 22,5 miliar. Terdiri APBD 2009 Rp 16 miliar, APBD 2010 Rp 5 miliar, APBD 2012 Rp 1,5 miliar.
Dana pendamping dialokasikan lewat APBD 2009 sebesar Rp 16 miliar itu, dikucurkan dalam dua tahap. Yakni lewat APBD 2009 murni sebesar Rp 9 miliar dan APBD 2009 perubahan Rp 7 miliar.
Namun pada periode anggaran 2013 kucuran dana pusat dihentikan karena pelaksanaan dinilai bermasalah. Kasus bahkan sempat menyeret kepala Bandara Beringin, periode sebelumnya.
Bandara Trinsing memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar run way 30 meter bakal mampu disinggahi pesawat berbadan besar, sejenis Boeing juga Fokker. edi
Karena itu, Nadalsyah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi bandara di Kecamatan Teweh Selatan. Peninjauan lapangan sendiri untuk mengetahui sejauh mana realisasi pekerjaan proyek dana APBN tersebut.
"Saya harapkan pekerjaan pembangunan baru Bandara Trinsing segera diselesaikan. Kami berharap dana untuk penyelesaian pembangunan kembali mendapat sokongan dana pemerintah pusat," kata Nadalsyah, disela peninjauan, Rabu (22/10) sore.
Proyek pekerjaan Bandara Trinsing di Desa Trinsing, dibangun dengan landasan pacu sekurangnya 1.400 meter lebih. Proyek ratusan miliar untuk membangun bandara baru itu, guna menunjang kemajuan program pembangunan dan geliat investasi.
Pembangunan awal megaproyek Bandara Trinsing ini dimulai sejak 2009 silam. Sejauh ini kemajuan pekerjaan sudah pada finalising landasan pacu. Total dana sendiri mencapai kurang lebih Rp 238,2 miliar, bersumeber dari APBN dan APBD
Dalam hal itu, alokasi dana APBN kini sudah mencapai total Rp 215,7 miliar. Terdiri pagu APBN 2009 Rp 49 miliar, pagu APBN 2010 Rp 48,7 miliar, pagu APBN 2011 Rp 10 miliar, pagu APBN 2012 Rp 63 miliar dan pagu APBN 2014 Rp45 miliar.
Luncuran anggaran pusat membutuhkan dana pendamping yang dikuras melalui APBD mencapai Rp 22,5 miliar. Terdiri APBD 2009 Rp 16 miliar, APBD 2010 Rp 5 miliar, APBD 2012 Rp 1,5 miliar.
Dana pendamping dialokasikan lewat APBD 2009 sebesar Rp 16 miliar itu, dikucurkan dalam dua tahap. Yakni lewat APBD 2009 murni sebesar Rp 9 miliar dan APBD 2009 perubahan Rp 7 miliar.
Namun pada periode anggaran 2013 kucuran dana pusat dihentikan karena pelaksanaan dinilai bermasalah. Kasus bahkan sempat menyeret kepala Bandara Beringin, periode sebelumnya.
Bandara Trinsing memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar run way 30 meter bakal mampu disinggahi pesawat berbadan besar, sejenis Boeing juga Fokker. edi
Tidak ada komentar: