SAMARINDA-Departemen Pekerjaan Umum akan mengupayakan pendanaan dari Korea Selatan untuk pembangunan Jembatan Pulau Balang di Kaltim.
Kepala Biro Humas Kaltim Zairin Zain menyampaikan hal itu terkait hasil pertemuan Menteri PU Djoko Kirmanto dan Gubernur Awang Faroek Ishak di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Zairin, Menteri PU mengatakan Korsel berminat membiayai pembangunan Jembatan Pulau Balang yang merupakan jalur jalan Trans Kalimantan di Kaltim. Rencana itu dalam waktu dekat akan dibahas bersama Bappenas.
Jembatan Pulau Balang adalah jalur yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara yang saat ini hanya bisa dilakukan dengan angkutan kapal feri selama 2 jam.
Pembangunan jembatan tersebut sudah direncanakan sejak lama dan tiang-tiang sudah dipancang.
"Kami berharap janji Departemen PU segera terwujud, yakni bantuan Korsel itu diarahkan untuk pembangunan Jembatan Pulau Balang," kata Zairin.
Selain Jembatan Pulau Balang, juga diperoleh kepastian tentang pengucuran APBN 2010 untuk kelanjutan pembangunan Jembatan Mahkota II yang terhenti karena harus disesuaikan dengan posisi pelabuhan.
Pelabuhan yang semula berada di hilir jembatan kini sudah dipindahkan ke hulu jembatan sehingga tidak mengganggu arus pelayaran bongkar muat peti kemas.
"Pelabuhan peti kemas akan selesai akhir tahun ini sehingga tidak ada alasan tidak melanjutkan pembangunan Jembatan Mahkota II."
Jembatan Mahkota dibangun dengan teknologi cabled stayed bridge dengan bentang utama 370 meter, panjang keseluruhan 740 meter, dan lebar 13 meter.
Kebutuhan dana untuk penuntasan jembatan tersebut Rp300 miliar, diharapkan dapat direalisasikan tahun anggaran 2010. Pembangunan ini juga berhubungan dengan penyelesaian Pelabuhan Palaran Samarinda yang direncanakan Desember 2009.
Tidak ada komentar: