Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Megawati dan Ryamizard Mungkinkah dipasangkan pada Pilpres 2014?

Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, masih berpelung menjadi Capres pada Pilres 2014. Selain masih enerjik, Mega masih menjadi ikon PDIP untuk mempersatukan kader akar rumput partai itu. Terbukti, tak ada perubahan perolehan suara PDIP, terutama didaerah-daerah yang selama ini menjadi basis mereka.

Semangat patriotis kembali dipertontonkan Megawati saat berbidato pada acara peringatan HUT PDIP di kantor DPP PDIP di Jakarta, Senin (10/1/2011) lalu. Dengan tegas Mega menyatakan sikap partainya yang tetap menjadi kelompok oposisi dimasa pemerintahan Susilo Bambang Yhudoyono (SBY). Suaranya lantang hingga membuat suasana hening bila Mega diam untuk menarik nafas.

Namun bukan peluang Mega kembali jadi Capres PDIP yang sedang diperbincangkan kalangan elit politik di Jakarta, belakangan ini. Bukan pula isi pidato Mega yang habis-habisan mengkritisi kebijakan pemeritahanan SBY yang dianggap kurang peka terhadap aspirasi rakyat.

Memang masih ada kaitannya dengan Capres, namun perbincangan justru seputar spekulasi publik mengenai tokoh yang akan direktut Mega untuk menjadi pendampingnya (Cawapres) pada Pilpres 2014 nanti. Spekulasi itu muncul dari kata pengantar pidato yang disampaikan Megawati.

Secara khusus, Megawati memanggil Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu dengan sebutan "saudara kita semua." Kalimat 'saudara kita' semua, diasumsikan merujuk kepada keluarga besar PDI Perjuangan atau minimal DPP PDI Perjuangan.

Bisa jadi, Ryamizard sekarang memang sudah menjadi saudara PDI Perjuangan. Rymizard diketahui masih satu daerah dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDI Perjuangan yang juga suami Megawati, Taufik Kiemas.

Menantu mantan Wapres Try Sutrisno itu dilahirkan di Palembang, 21 April 1950. Sedangkan kemampuannya merangkul semua unsur TNI, mungkin telah menarik perhatian putri Presiden pertama RI, Ir Sukarno.

Menengok kebelakang sejenak, persisinya di akhir-akhir masa jabatannya sebagai Presiden RI kelima, Megawati mengusulkan Ryamizard kepada DPR untuk menyetujui sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Namun ketika DPR sudah menerima usulan Megawati, pemerintahan sudah jatuh ke tangan SBY. Presiden SBY bersikap sebaliknya. Dia melarang Ryamizard menghadiri undangan Komisi I DPR.

SBY kemudian menarik surat pengajuan tersebut dan memilih memperpanjang masa dinas aktif Panglima TNI saat itu, Jenderal TNI Endriartono Sutarto. Setelah peristiwa itu, hubungan SBY dan Ryamizard pun nampak tidak serasi.

Melihat hubungan istimewa ditunjukan Megawati terhadap para tokoh politik tanah air yang hadir pada perayaan HUT PDIP itu, muncul pertanyaan spekulasi, mungkinkah Megawati menggandeng Ryamizard untuk cawapresnya pada Pilpres 2014?

Ketua DPP PDI Perjuangan, Marurar Sirait, berharap itu tak diartikan berlebihan, apalagi sampai mengaitankanya kepada pasangan Capres Megawati pada Pilpres 2014 nanti. "Kita jangan bicara capres dan cawapres dulu. Karena di mata Bu Mega, Pak Ryamizard itu seorang adalah jenderal yang nasionalis, Pancasilais, dan profesional," katanya, dikutif dari Rakyat Merdeka Online, (Selasa, 11/1).

Ditegaskan Maruarar, bila tokoh atau pejabat nasional atau mantan pejabat yang dekat dengan keluarga besar PDI Perjuangan bukan hanya Jenderal (Purn) Ryamizard.
"Dengan jenderal-jenderal yang lain juga kita dekat," sebut Maruarar.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama