Liputan6 SCTV |
Sementara itu, ribuan korban banjir itu, Rabu (11/8) telah meninggalkan desa dan kota mereka setelah keluar peringatan oleh pemerintahaan setempat yang menyebutkan sungai-sungai yang banjir masih berpotensi meluap kembali.
Sebagian besar warga menumpahkan kekesalannya kepada pemerntah yang dinilai lamban dalam menangani krisis ini. Situasi semakin bertambah sulit karena pasokan makanan yang terbatas karena terhambat penyalurannya akibat akses masuk ke wilayah bencana terputus.
Bencana yang dinilai sebagai banjir terburuk dalam kurun waktu 80 tahun terakhir ini, telah merenggut sekitar 1.600 orang. Diperkirakan, sekitar 14 juta warga terkena dampak bencana. Jumlah ini dinilai lebih besar dari bencana tsunami di Samudera Hindia pada 2004 lalu.
Tidak ada komentar: