Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » Tiga Negara Akui Palestina Merdeka

Gadis Palestina
SUARAPUBLIC.COM - Argentina dan Uruguay, kemarin, bergabung dengan Brasil untuk mengakui Negara Palestina merdeka.Pengakuan itu disambut baik pejabat Palestina namun dikecam Israel.

Pemimpin Palestina Mahmud Abbas dalam lawatan ke Turki mengekspresikan kebanggaannya atas keputusan ketiga negara.Menteri Luar Negeri Palestina Riad al- Malki menyatakan, rakyat Palestina memperkirakan Paraguay dan negara-negara Amerika Latin lainnya segera membuat keputusan serupa.

”Pemerintah Argentina mengakui Palestina sebagai negara yang bebas dan merdeka, sesuai perbatasan yang ditentukan pada 1967,” papar Menteri Luar Negeri (Menlu) Argentina Hector Timerman, membaca surat yang dikirimkan oleh Presiden Argentina Cristina Kirchner pada Abbas.

Timerman menjelaskan, langkah pengakuan ini mencerminkan konsensus umum di antara anggota Mercosur, blok perdagangan Amerika Selatan. ”Keputusan untuk mengakui Negara Palestina muncul dari hati paling dalam untuk melihat kemajuan penting dalam proses negosiasi menuju terciptanya perdamaian di Timur Tengah,” katanya.

Uruguay segera menyatakan akan mengakui Negara Palestina tahun depan. ”Uruguay tentu saja akan mengikuti langkah yang sama seperti Argentina pada 2011.Kami akan membuka satu kantor perwakilan diplomatik di Palestina, saya perkirakan di Ramallah,”ujar Deputi Menlu Uruguay Roberto Conde. Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay merupakan anggota Mercosur. Sedangkan keanggotaan Venezuela di blok tersebut masih ditunda.

Israel menyebut pengakuan Argentina atas kemerdekaan Palestina itu sangat disesalkan.Menurut Israel, pengakuan itu bertentangan dengan kesepakatan Israel-Palestina di mana berdirinya Negara Palestina hanya bisa dengan persetujuan Israel.

Kecaman Israel itu muncul setelah Brasil menyatakan pengakuan atas Negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, sebelum Perang Enam Hari di mana Israel menguasai Jalur Gaza dan Tepi Barat.” Ini keputusan yang disesalkan dan tidak membantu perubahan situasi antara Israel dan Palestina,” papar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor.

Versi Israel,pengakuan Brasil melanggar kesepakatan 1995 yang dibuat antara Israel dan Otoritas Palestina di mana berdirinya Negara Palestina harus melalui negosiasi saling menguntungkan.

Pengakuan Brasil, Argentina, dan Uruguay muncul saat perundingan damai Israel dan Palestina berada di jurang kegagalan, setelah berakhirnya pembekuan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Menlu Israel Avigdor Lieberman menyatakan,dia tidak melihat ada alasan apa pun untuk memperpanjang pembekuan pemukiman.

Sedangkan Abbas menegaskan, pihak Palestina tidak akan kembali ke perundingan jika Israel terus membangun pemukiman Yahudi di tanah Palestina yang akan menjadi wilayah negaranya.Abbas mengancam akan mengambil jalan lain jika perundingan damai gagal, termasuk meminta PBB mengakui Negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.(*)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama