Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Perda Lalu Lintas Sungai Kalteng Mendesak Direvisi

Jembatan KH Hasan Basri, Muarateweh.
Muarateweh - Perda tentang pengaturan lalu lintas dan angkutan sungai Kalteng Nomor 8 tahun 1999 untuk wilayah DAS Barito mendesak direvisi. Hal itu lantaran keberadaannya sudah tak sesuai dengan kondisi aktivitas angkutan saat ini.

Kepala Dinas Perhubungan Informatika dan Telekomunikasi Barito Utara (Barut), Tenggara mengatakan hal itu di Muara Teweh, Sabtu.

"Peraturan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi angkutan hasil sumber daya alam khususnya transportasi tambang batu bara melalui Sungai Barito yang semakin padat," kata Tenggara.

Revisi peraturan daerah tentang lalu lintas perairan wewenang pemerintah Provinsi Kalteng, sedangkan kabupaten hanya sebagai pengawasan. Namun guna memaksimalkan potensi pendapatan daerah dan transportasi angkutan sungai diwilayah DAS Barito, sudah saatnya perda tersebut direvisi.

Diakui Tenggara, bila saat ini Pemkab Barut secara ketat melakukan pengawasan terhadap transportasi lalu lintas angkutan tambang batu bara menggunakan tongkang dan kapal besar khususnya melewati jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh.

Pengawasan ketat sendiri guna mengantisipasi dan meminimalisasi kecelakaan angkutan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara yang sering menabrak tiang pengaman (fender) jembatan.

Jembatan yang dibangun tahun 1990 dengan panjang bentangan 270 meter itu juga dianggap terlalu tua bila dikaitkan dengan kian padatnya anggutan sungai diwilayah DAS Barito beberapa tahun belakangan ini.

"Selama ini jembatan konstruksi baja ini memang menjadi kendala angkutan tambang batu bara baik musim hujan maupun kemarau," timpal Tenggara.

Namun sekarang tiang fender jembatan KH Hasan Basri yang namanya diambil dari nama mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat juga mertua mantan Menteri Perindustrian RI kabinet Indonesia bersatu (KIB), Fahmi Idris itu kian miring lantaran terlalu sering ditabrak tongkang batu bara.

Mengantisipasi padatnya angkutan sungai diwilayah DAS Barito, khususnya yang melintas bentangan  jembatan KH Hasan Basri, Pemkab Barut sejak 2010 ini berencana membangun jembatan baru yang lebih representatif yang letaknya agak ke arah selatan jembatan lama.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama