Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » Saham Right Issue BNI dijual Rp 2.300- Rp 3.700 Per Lembar

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menjual sahamnya melalui penawaran saham terbatas dengan kisaran harga antara Rp 2.300 hingga Rp 3.700. "Jumlah dana yang dihimpun diharapkan lebih dari Rp 10 triliun," kata Managing Director UBS Securities Vincent Rajiv Louis di Jakarta, 26 Oktober 2010.

Dia menjelaskan, sudah banyak investor yang menyatakan minatnya untuk membeli saham hasil right issue yang tak ditampung oleh pemegang saham lama. "Beberapa investor dalam dan luar negeri sudah tertarik, yakni beberapa fund manajer, asuransi dan dana pensiun," kata Rajiv. Salah satunya adalah PT Jamsostek yang berniat menginvestasikan dananya senilai US$ 50 juta.

Penjaminan emisi dilakukan oleh PT Bahana Sekuritas yang berafiliasi dengan beberapa penjamin emisi lain, termasuk UBS Sekuritas. Menurut Rajiv, roadshow akan dilakukan mulai 10 November.

Bank akan melakukan penawaran umum terbatas terhadap 3,37 miliar lembar saham biasa. Setiap pemegang 500 ribu pemegang saham lama memiliki hak untuk membeli 110,4 ribu lembar saham.

Sebelum penawaran saham terbatas, 10,97 miliar lembat atau 71,84 persen saham BNI dimiliki pemerintah. Sebanyak 4,01 miliar atau 26,27 persen merupakan milik publik.

Pemerintah tak membeli 2,47 miliar saham yang menjadi jatahnya. Saham pemerintah dijual melalui PT Bahana Sekuritas melalui penawaran tambahan. Dengan demikian, setelah pelaksanaan right issue, porsi saham publik menjadi 40 persen dan pemerintah tersisa 60 persen.

Pemegang saham publik yang tidak melaksanakan right issue sesuai jatahnya akan mengalami dilusi saham. Nilai sahamnya akan turun hingga 18,1 persen.

Dana yang didapatkan dari hasil penawaran saham terbatas akan digunakan untuk memperkuat portofolio kredit perseroan.

Sebanyak 80 persen dana akan digunakan untuk menyalurkan kredit korporasi, kredit usaha menengah, kredit usaha kecil dan konsumer.

Kemudian 15 persennya akan dipakai untuk memperkuat infrastruktur bank yakni membangun teknologi informasi dan outlet ATM. Lalu sisanya 5 persen, akan dialokasikan untuk pengembangan anak perusahaan.

Right issue diharapkan dapat efektif pada 24 November 2010. Pencatatan efek di bursa akan dilakukan pada 10 Desember. Saham yang tak dibeli pemegang saham lama akan mulai diperdagangkan mulai 3 Desember. Penjatahan dilakukan pada 21 Desember 2010. sumber : tempointeraktif.com

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama