Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » Darmin Nasution : Kiita Tidak Terpengaruh Currency War

web
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengklaim bahwa Indonesia tidak akan terpengaruh dengan perang mata uang global.

Apapun yang terjadi BI akan tetap menjaga nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia.

"Yang penting sebenarnya bagi kita di Indonesia adalah menjaga agar nilai tukar tetap dalam batas-batas fundamental ekonomi kita. Jadi kalau ada orang mengatakan currency war, kita tidak merasa terpengaruh. Yang kita lakukan selama ini adalah menhaga agar mata uang kita tetap masih sejalan fundamentalnya dengan ekonomi kita," ujar Darmin usai acara Malam Peduli Konsumen Perbankan di Jakarta, Senin (25/10).

Darmin mengatakan bahwa pihaknya menginginkan agar momentum pertumbuhan ekonomi jangan sampai terganggu dengan apresiasi rupiah. Maka BI terus menjaga nilai tukar rupiah agar tidak berfluktuasi.

"Pengambilan keputusan bisnis tetap bisa berjalan dengan baik karena volatilitas rupiah tidak terlalu tinggi. Bayangkan bila volatilitasnya, kurs sebentar-sebentar Rp9 ribu, sebentar-sebentar Rp10 ribu, siapa yang bisa ambil keputusan? Semua orang akan menunggu saja," jelas Darmin.

Lebih lanjut Darmin mengakui bahwa neraca BI masih mengalami defisit karena konsekuensi menjaga kestabilan rupiah. Namun menurutnya, BI melakukan hal itu agar perekonomian Indonesia tetap berjalan baik.

"Bank sentral di banyak negara itu tidak mempersoalkan urusan defisit, bahkan ada sejumlah bank sentral permodalannya saja tidak pernah ada dalam undang-undangnya. Memang di kita, ada di dalam undang-undang kita tetapi prinsip yang sehat dan benar adalah lebih mengedepankan kepentingan ekonomi dan neraca keuangan negara," tuturnya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan menurunkan suku bunga acuan BI (BI rate), Darmin berkilah, kebijakan yang ditetapkannya sudah sesuai. "Gak lah, anda sudah bisa lihat kebijakan yang kita jalankan sudah sesuai," jawabnya.

Selain itu Darmin juga menolak memberikan tanggapan mengenai kemungkinan pengenaan pajak bagi modal asing yang masuk ke Indonesia. Menurutnya hal itu merupakan wewenang dari Kementerian Keuangan, bukan BI. sumber : mediaindonesia.com

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama