- Kuat Dugaan Karena Dibunuh
Terlebih pihak keluarganya, sangat tak begitu yakin, bila korban meninggal karena tenggelam setelah sebelumnya diperkirakan terpeleset dipantai yang kemudian bagian vitalnya membentur kayu atau benda keras di jamban.
Ditemui dirumahnya di Gang Rahmat Komplek Kuala Lumpur Jalan Sengaji Hilir, istri korban tampak masih diselimuti perasaan duka mendalam. Maklum, selain bakapnya anak-anak, korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek dipangkalan Dahlia, Jalan Panglima Batur, merupakan tulang punggung keluarga.
Korban sendiri diketahui bernama Armain (50-an) yang beberapa hari sebelum penemuan jasadnya di Desa Teluk Mayang, telah dilaporkan oleh pihak keluarga menghilang. Sebelum dinyatakan hilang, korban sempat mengantar satu penumpang dari Muara Teweh, tujuan komplek lokalisasi Merong. Setelah itu, korban lalu menghilang, dan pihak keluarga hanya mendapati kendaraannya yang diparkir di dekat pantai, samping sebuah wisma di lokalisasi itu.
Sejauh ini, pihak Kepolisian Resor Barut baru memeriksa beberapa saksi yang sempat kontak dengan korban sebelum dirinya menghilang. Namun, hasil keterangan masih belum mengarah dugaan korban mati karena memang sengaja dibunuh. Hasil otopsi pihak rumah sakit, juga menemukan tak ada tanda-tanda terjadi tindak kekerasan ditubuh korban, meski hanya sekadar lecet dikulit.
Kapolres Barut AKBP Drs.Yan Frits Kaywai, dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Pratomo Widodo SIK, mengakui pemeriksaan beberapa saksi masih belum mengarah kepada terjadi pembunuhan dalam kasus meninggalnya Armain. "Kita berharap ada informasi kuat dari para saksi untuk membantu kita menyikap fakta dibalik kematian korban. Sementara ini, keterangan para saksi masih sangat lemah untuk mengarah ke sana," ucap Pratomo.
Pratomo juga mengakui, bila hasil otopsi terhadap jasad korban, tak menunjukan tanda-tanda ada bekas terkena benda keras ditubuh Armain. Karena itu, untuk melakukan penyidikan ke arah kejahatan pembunuhan, Pratomo merasa masih cukup sulit. Apalagi saksi yang dimintai keterangan, oleh penyidik, masih lemah untuk mengarah terjadi pembunuhan dalam kasus itu.
Meski begitu, Pratomo mengatakan sudah mendengar informasi bila sebelum meninggal, korban memang sempat ada masalah dengan seseorang, terkait sengketa tanah dan satu orang lainnya masalah kendaraan. "Kalau memang masyarakat ada yang menduga seperti itu, kita berharap sekali bantuan informasinya, supaya pengembangan kasus ke arah itu bisa cepat kita tangani," pungkas Pratomo.
Mengenai terjadi perselisihan dengan beberapa orang terkait sengketa tanah dan kendaraan diakui oleh beberapa teman korban. Andi, salah seorang warga Jalan Panglima Batur yang sering mangkal di pangkalan ojek Dahlia, tempat korban rutin menunggu penumpang, mengatakan, persoalan itu baru saja terjadi, atau hanya beberapa minggu sebelum kejadian.
"Tapi kami belum begitu tahu, apakah korban bisa berenang atau tidak. Patut ini diselidiki, agar kebenaran dibalik kematian korban bisa terungkap," timpal Trisno, teman mangkal Andi di Pangkalan Ojek Dahlia, Kamis malam.
Perlu juga mendapat perhatian serius adalah orang yang pertama kali mengabarkan menghilangnya korban dengan pihak keluarganya. Apalagi kabarnya, informasi pertama kali sampai ke telinga pihak keluarganya, korban disebutkan telah lari dengan seorang wanita.
"Itu bisa saja untuk mengalihkan perhatian. Meskipun akhirnya korban ditemukan sudah tak bernyawa, tapi pihak terkait maupun keluarga, akan menganggap bila korban meinggal karena di aniaya orang terkait dengan telah melarikan anak gadis orang," kata Tedy Sambas, warga Ronggo Lawe.
Berita terkait :
Tidak ada komentar: