![]() |
| Kota Pekanbaru |
"Menurut rincian tunggakan rekening listrik ini sebesar Rp600 juta di perumahan TNI dan Rp400 juta sisanya untuk perumahan Polri," ungkap Manajer Cabang PLN Pekanbaru, Ilham Santoso, di Pekanbaru, Selasa (7/12/2010).
Tunggakan tersebut merupakan akumulasi tunggakan listrik dari beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Korem 031/WB, Polda Riau dan juga Polresta Pekanbaru.
"Kami dari PLN sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan membicarakan masalah tersebut. Selain itu juga mencari solusi dari permasalahan ini," papar Ilham.
Dia menyebutkan, salah satu hal yang menjadi penyebab besarnya tunggakan listrik tersebut dikarenakan tingginya mobilitas prajurit TNI/Polri di perumahan itu.
"Begitu tagihannya sudah banyak, prajurit pindah ke daerah lain, dan tentu saja, prajurit baru yang menempati rumah tersebut tidak mau membayar tagihan listrik yang ditinggalkan," katanya.
Sementara itu, Komandan Korem 031/WB Kol Inf Zaedun mengatakan, pihaknya sudah menginventarisir siapa saja anggota yang pindah. "Sekarang ini sedang tahap pembenahan. Nantinya juga, setiap rumah akan diberikan kwh meternya, jadi jelas berapa pemakaian setiap bulannya," jelas Zaedun.
Menurutnya, saat ini kwh meter di perumahan TNI tersebut tidak untuk setiap rumah, melainkan satu kwh meter untuk tiga rumah. Hal ini, yang menyebabkan prajurit TNI kesulitan dalam membayar tagihannya. "Begitu juga tagihannya tidak dirinci, hanya secara global saja. Ini yang sedang dibenahi oleh PLN, dan kita berharap ada solusi terbaik dari permasalahan ini," ujarnya.(*)







Tidak ada komentar: