![]() |
Presiden RI, SBY, ditengah para pengungsi letusan Merapi. |
Agar lebih fokus menangani tanggap darurat bencana Merapi, SBY bahkan memindahkan semetara kantor kepresidenan ke Yogyakarta. Sejauh ini masih belum diketahui, sampai kapan SBY berkantor di kota wisata itu.
“Belum pasti karena kondisi letusan bisa berubah rubah. Yang pasti, sampai bencana ini benar-benar reda dan penanganan pengungsi di fokuskan tuntas. Setidaknya segala macam kebutuhan pengungsi akan ditanggung negara," kata Julian Aldrin Pasha, Jubir Kepresidenan kepada wartawan, kemaren.
Menurut Pasha, selama berada di Yogyakarta, Presiden SBY akan tinggal sekaligus berkantor di Gedung Negara. Namun masih melihat perkembangan bencana Merapi. Tapi alternatif temat lain sudah dipersiapkan yakni di asrama AKMIL, di kaki Gunung Tidar, Magelang.
Langkah SBY mengambil alih komando proses tanggap darurat bencana Merapi ini boleh dibilang keputusan arif, tepat dan bijaksana. Pasalnya, letusan dahsyat Merapi awal Pekan tadi benar-benar menambah buruk keadaan, suasana dan kondisi korban ditempat penampungan.
Tak hanya soal makan, minum, tempat penampungan dan fasilitas lainnya yang hingga kini dilaporkan selalu masih dalam kekurangan. Kondisi fisikologi para pengungsi yang hampir semuanya dihinggapi rasa trauma dan stress juga sangat perlu dan membutuhkan perhatian serius dari semua orang terutama pemerintah.
Apalagi letusan Merapi itu hingga Minggu siang sudah menelan korban jiwa mencapai sekitar 232 orang. Itu tidak termasuk 723 jiwa lainnya yang menderita luka berat dan 6.474 orang mendapat perawatan jalan. Korban luka berat sendiri hingga kini masih dalam perawatan intensif petugas medis dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit setempat.
Jumlah masyarakat yang selamat dari maut semburan awan panas merapi diperkirakan mencapai 561.328 orang. Dan kini para korban bencana Merapi itu dalama proses penanganan petugas tim evakuasi di tempat penampungan daerah zona aman diwilayah Yogyakatra dan Jawa Tengah.
Menurut petugas BNPB, kondisi para pengungsi korban letusan Merapi jauh lebih buruk dibanding letusan sebelum 1 November kemaren. Kondisi parah para korban di tempat pengungsian lantaran dahsyatnya letusan sejak awal pekan ini.
Sebelumnya, Presiden RI, SBY, telah memastikan bila dirinya akan berada di Yogyakarta selama proses dan awal tanggap darurat. Dia menyatakan memimpin dan melakukan pemantauan langsung proses penanganan pengungsi disemua tempat penampungan.
Sebelumnya, tongkat komando penanganan pengungsi dalam masa tanggap darurat dipegang Kepala BNPB Syamsul Muarif. "Dalama masa seperti saat ini penanganan harus cepat, tepat. Pengambilan keputusan jangan lamban, karena ini becana sudah dalam masa kritis," kata SBY.
Sebelum menuju Gedung Agung Yogyakarta, SBY sempat beberapa saat istirahat di asrama Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Selama di Akmil, Presiden mendapat paparan dari petugas mengenai kondisi terakhir Gunung Merapi, termasuk proses penanganan tanggap darurat bagi pengungsi oleh Kepala BNPB Syamsul Maarif.
Tidak ada komentar: