Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » Kereta Kencana Putri Songgolangit Patemboyo

ilustrasi kereta kencana (web)
DARI sekian banyak peserta helaran Kemilau Nusantara 2010, tim kesenian dari Jawa Timur banyak menarik perhatian penonton yang memadati area Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju). Terlebih, tim kesenian Jatim ini menghadirkan sebuah kereta kencana besar yang ditarik kuda dari gabus.

Kereta kencana itu semakin bersinar, karena diisi tiga dara cantik yang terus melambaikan tangan kepada para penonton. Tentu saja lambaian tangan tiga dara cantik ini membuat penonton berusaha mendekat.

Untuk menambah keceriaan, hadir pula para penari mengenakan topeng barong dan penabuh kendang. Para penari ini menari dengan lincah, terkadang penari ini melakukan salto ke depan dan ke belakang. Aksi para penari dan penabuh kendang ini jelas mengundang tepuk tangan para penonton. Sedangkan tiga dara cantik yang berada di kereta kencana merupakan putri dari Kerajaan Kediri. Sementara para penari, merupakan para prajurit dan abdi dalem kerajaan.

Kesenian dari Jawa Timur ini menceritakan "Kisah Putri Songgolangit Patemboyo". Kisah ini menceritakan kecantikan putri raja Kediri yang terkenal, Dyah Ayu Songgolangit yang memiliki seorang adik laki-laki, Tubagus Putut. Diceritakan, Tubagus Putut kemudian melakukan penyamaran sebagai masyarakat biasa di Kerajaan Bantar Angin, sehingga menjadi seorang patih.

Rupanya Raja Bantar Angin sangat tertarik dengan kecantikan Dyah Ayu dan menugaskan patihnya untuk melamar putri untuk dirinya. Karena yang dilamar adalah kakaknya, maka Putut meminta pada dewata agar tidak diketahui ayahanda dan kakandanya dengan menggunakan topeng Pujanggo Anom.

Namun upaya tersebut diketahui ayahnya, sehingga mengutuk topeng yang yang dikenakan Putut tidak akan terlepas sampai kapan pun. Sedangkan sang putri sama marahnya dan meminta agar adiknya menyiapkan sebuah petemboyo yang isinya sebuah titian yang tak berpijak pada tanah. "Barang siapa yang mampu membuat tontonan yang belum pernah ada di jagat ini dan bila dilaksanakan dapat meramaikan jagat ini dan bergerak manten menuju Kediri harus neglundak sahadape banyala (lewat bawah tanah) dengan diiringi tetebuhan, maka dia bisa menjadi suaminya".

Sekalipun syarat ini dirasakan sangat berat, namun bisa dilaksanakan dengan baik oleh Putut atau Pujonggo Anom. Sehingga lahirlah sebuah tarian yang indah nan dinamis dan enak ditonton. Tim kesenian Jatim mampu membuat sebuah tarian menjadi seni helaran yang unik dan menarik. Tidak heran jika tim kesenian Jawa Timur ini mampu mempertahankan juara helaran Kemilau Nusantara 2010. (sumber : klik-galamedia.com)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama