Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » Trif PDAM Naik dua kali Lipat dikeluhkan masyarakat

Direktur PDAM Muara Teweh Ir Kotibin
Muarateweh - Beberapa bulan ini biaya rekening Perusahaan AIR Minum Daerah (PDAM) Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah yang dibayar pelanggan membengkak. Kenaikan bahkan mencapai dua kali lipat lebih.

"Kami jelas keberatan karena tapa sosialisasi pihak PDAM menaikan tarif. Biasanya kami perbulan membayar Rp250 ribu tapi belakangan mencapai Rp500 hingga Rp750 ribu perbulan. Kenaikan sepertinya mencapai 200 persen," ucap seorang pelanggan di jalan Ahmad Yani, kemaren.

Direktur PDAM Muara Teweh Ir Kotibin membenarkan adanya kenaikan tarif bulan belakangan. Kenaikan sendiri menurutnya untuk menyesuaikan biaya operasional yang tiap tahunnya meningkat.

"Terutama bahan baku seperti bahan kimian penjernih air mengalami kenaikan harga. Kenaikan tarif ini sudah kita sosialisasikan, terutama terhadap pelanggan di Keluarhan Lanjas dan Jingah," jelasnya.

Diakuinya, secara terbuka hanya pada dua kelurahan itu dilakukan sosialisasi. Namun sebelumnya sosialisasi sudah dilakukan dengan membagi brosur kepada setiap pelanggan yang membayarkan rekening PDAM di loket.

"Sekarang pedapatan kita hampir imbang dengan pengeluaran, dimana biaya operasional kita mencapai Rp530 juta tiap bulan. Sebelumnya biaya operasional Rp450 juta perbulan sedangkan pendapatan cuma Rp300 juta lebih perbulan," ucapnya.

Membengkaknya biaya operasional menurutnya karena PDAM saat ini tak lagi mendapat subsidi dari Pemkab setempat. "Kita cuma dibantu membangun fasilitas sarana dan prasaranan fisik, sedangkan biaya operasional kita tanggung sendiri," katanya.

Saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 7400, termasuk kelompok rumah tangga dan niaga. Sedangkan kenaikan, ucapnya, sebelumnya tarif rumah tangga Rp1200 per M3 naik menajadi Rp2300 per M3. Niaga sebelumnya Rp1800 naik menjadi Rp2800 per M3.

"Tidak benar ada kenaikan mencapai 200 persen. Karena rumah tangga naik 90 persen lebih sedangkan kelompok Niaga sekitar 100 persen. Kita akui saat ini pipa banyak yang bocor hingga mengakibatkan air terbuang percuma, tapi itu sekarang dalam tahap perbaikan," tutupnya.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama