Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Poros Barito

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » » » » » Pemkab Barut Sediakan Kapal Penyebrangan Pelajar dan Guru

Muarateweh - Kesulitan para guru juga murid di Kabupaten Barito Utara (Barut) yang harus melewati sungai besar bila hendak menuju sekolah, akan teratasi di 2011 ini. Pemkab setempat akan mengalokasikan dana untuk pengadaan kapal bermotor untuk membantu kesulitan itu.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara (Barut), Kalteng, Drs Tenggara mengatakan, rencananya ada dua unit kapal bermotor atau kelotok disediakan dalam APBD Barut 2011 yang mana tujuannya untuk sarana angkutan sungai khusus bagi anak didik dan guru.

"Sarana angkutan sekolah ini nantinya dimanfaatkan terutama para pelajar dan guru yang tempat tinggalnya menuju sekolah melewati sungai," tegas Tenggara dalam suatu kesempatan acara di kantornya, Rabu (26/1).

Menurut Tenggara, dua unit perahu bermesin (kelotok) itu nantinya masing-masing berkafasitas 30 orang, dengan didesain khusus untuk mengangkut pelajar dan guru sesuai keselamatan pelayaran.

Kapal itu sementara disiapkan untuk para pelajar dan guru yang tempat tinggalnya di Muara Teweh yang harus menyeberangi Sungai Barito menuju tempat sekolah di Kelurahan Jambu dan Jingah Kecamatan Teweh Tengah.

Selanjutnya kapal juga akan disediakan untuk penyebrangan pelajar dan murid di Lahei Kecamatan Lahei dan Kecamatan Montallat. "Secara bertahap penyediaan kapal sekolah ini kedepannya disiapkan untuk anak sekolah di Kecamatan Lahei dan Montallat," sebut Tenggara.

Terpisah, Kepala Sekolah SMPN-3 Muara Teweh di Kelurahan Jambu, Irwansyah mengatakan sarana angkutan sekolah khusus bagi pelajar dan guru memang sangat dibutuhkan terutama bagi mereka yang tinggal di Muara Teweh.

Meski akses menuju sejumlah sekolah di kelurahan yang hanya dipisahkan Sungai Barito dengan kota Muara Teweh dapat dijangkau dengan jalan darat namun dinilai relatif jauh, karena harus melalui ruas jalan negara yang rawan kecelakaan.

"Hampir semua anak didik dan guru dari Muara Teweh bila menuju sekolah di Kelurahan Jambu menggunakan jasa kelotok, karena jaraknya cukup dekat," ucapnya.

Hanya permasalahannya sekarang, biaya jasa angkutan sungai itu dinilai cukup memberatkan karena setiap bulannya para pelajar membayar Rp25.000/orang dan guru yang jumlahnya mencapai puluhan orang mengajar di empat SD dan satu SMP itu membayar Rp40 ribu/orang.

Di samping itu, sering para anak sekolah dan guru sering datang terlambat ke sekolah karena harus menunggu jemputan kelotok tersebut dan lebih memberatkan lagi kalau ada kegiatan di Muara Teweh yang harus dihadiri pelajar dan guru sehingga membutuhkan dana untuk mencarter angkutan sungai.

Semoga sebut Irwansyah, dengan adanya kapal sekolah itu dapat meringankan biaya anak sekolah dan guru yang sebelumnya menggunakan jasa angkutan kelotok dengan tarif mahal yang cukup memberatkan.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama