Poto : Aljazeera |
Aksi beringas para demonstran yang situasinya mengingkatkan kondisi di Indonesia pada tahun 1998 itu terjadi setelah tokoh pemimpin oposisi Mesir Mohamed El Baradei ditangkap Kepolisian Mesir.
Puluhan ribu demonstran juga menggulingkan kendaraan bus milik pemerintah dan membakarnya, seperti dilaporkan Aljazeera, dini hari ini. "Kota Mesir kini semakin kacau setelah penangkapan beberapa tokoh oposisi dan para demonstran, Jum'at malam (28/1/2011). Masa juga meneriaki presiden Hosni Mubarak untuk turun tahta," tulis Aljazeera.
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat minta para TKI yang bekerja di Mesir menjauhi kerumunan massa menyusul kerusuhan di negara itu.
Jumhur di Jakarta, Jumat (27/1/2011), minta TKI di Mesir tetap tenang dan fokus pada pekerjaannya meskipun Presiden Mesir Husni Mubarak sedang diguncang aksi unjuk rasa sebagian rakyatnya untuk mundur. "Hindari segala kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan kerusuhan," katanya.
Ia berharap TKI di Mesir terus menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, sehingga jika kondisi makin memburuk memudahkan KBRI melakukan evakuasi. Sejauh ini diperkirakan ada sekitar 8.000 orang TKI yang bekerja di sejumlah kota di Mesir.
Tidak ada komentar: